Di hari ketiga sore tadi tanggal 30 September 2020, rangkaian Webinar Guru Menulis 2020 dilanjutkan dengan topik “Reportase Informasikan Aktivitas”. Bagi dewan guru MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid, webinar hari ini sangat menarik karena pematerinya berasal dari kalangan sesama profesi guru. Hal ini tentu menjadi pemantik semangat untuk juga dapat berkontribusi dalam bidang penulisan.
Pemateri kali ini adalah seorang guru sekolah dasar dari Mojokerto dan penulis aktif bernama Uzlifatul Rusydiana, S.Pd. Didampingi oleh Endah Imawati, seorang editor dari Tribun Jatim yang sedianya akan mengisi materi di hari keempat sekaligus menutup rangkaian webinar yang diselenggarakan oleh ABKIN dan Harian Surya ini.
Di awali dengan pengenalan dan sekilas karya-karya yang berhasil beliau hasilkan, Bu Ifa menegaskan bahwa profesi guru sangat lekat dengan dunia penulisan bahkan tidak dapat dipisahkan.
Peserta webinar yang umumnya adalah guru atau pendidik sepatutnya tidak menutup diri jika berkeinginan menjadi penulis. Banyak sekali forum-forum maupun komunitas menulis yang mudah dijumpai saat ini. Manfaat yang akan didapat dengan bergabung di sebuah komunitas atau forum menulis, yaitu: memacu semangat; menumbuhkan ide; meningkatkan kemampuan; meningkatkan produktivitas; menambah jejaring; dan media belajar gratis. Mengutip dari John Steinbeck, menulislah dengan bebas dan secepat mungkin, tuangkan semuanya di atas kertas. Jangan melakukan koreksi atau menulis ulang ulang sebelum semuanya habis kau tuliskan.

Beliau kemudian menjelaskan tentang berbagai cara untuk menulis, beberapa diantaranya: banyak-banyaklah membaca, mengkonsumsi referensi istilah beliau; menemukan ide, bisa dari hal di sekitar kita; mengikat ide, artinya menguji apakah ide tersebut bermanfaat dan memiliki nilai; mengembangkan ide, merumuskan dalam kerangka berpikir agar dapat menjadi susunan kalimat. Baginya, membaca banyak referensi adalah amunisi bagi seorang penulis. Menggunakan teknik para frase dari karya orang lain pun tidak jadi soal agar tidak dianggap plagiasi, juga agar tulisan tidak tampak kering.

Banyak hal menarik yang dipaparkan oleh pemateri di sesi ketiga ini untuk dapat kita memulai tulisan. Salah satu saran beliau, setelah kita membuka diri untuk mau bergabung dengan forum-forum maupun komunitas penulisan, ada baiknya juga ikut terlibat sebagai kontributor suatu karya antologi. Karya antologi ini bisa berupa bentuk maupun tema apapun yang dibuat secara bersama di suatu komunitas atau kelompok. Beberapa keuntungan ikut terlibat dalam karya antologi, di antaranya: sebagai wahana belajar menulis bagi pemula; belajar meningkatkan kualitas tulisan; pintu masuk dan jembatan menuju karya tunggal.
Menulis adalah proses berpikir, berikan karya, niatkan untuk berbagi literasi dengan orang lain agar hidup bermanfaat, sambung beliau sembari menutup sesi ini.
Panjang umur gerakan literasi dari kami MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid semoga kita semuanya mampu untuk konsisten dalam menulis dan ke depannya kami mencoba membuat karya antologi bersama para dewan guru juga dengan staf kependidikan di lingkungan kami. Aamiin.
Dirangkum oleh : Danang Satrio Priyono, S.Psi (Guru MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul)