Membangun Energi Eksmud | Hari UMKM Nasional 2021

Oleh: Sahroni, S.Pd.I, M.Pd *)

Pemberdayaan ekonomi dapat dilakukan oleh siapa saja dan dalam bentuk usaha ekonomi apapun yang dilandasi semangat mencari keberkahan hidup dan ridho Allah SWT. Seperti yang tertulis dalam beberapa kitab-kitab klasik karangan ulama Islam, mengajarkan bahwa kekayaan/kepemilikan aset materi dicari hanya sebagai sarana untuk menopang hidup, bukan semata untuk tujuan hidup. Karena tujuan hidup sejati yang wajib dikejar dengan memanfaatkan kekayaan/kepemilikan aset adalah ridho Allah SWT. Dengan demikian, apabila di dalam kitab-kitab tersebut terdapat pembahasan tentang kegiatan umat dalam bidang sosial-ekonomi, yang menjadi pembahasannya bukan mengenai cara bagaimana seseorang dengan usaha yang dilakukan dapat memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya, tetapi bagaimana usaha itu dilakukan dengan baik, benar, jujur, tidak merugikan orang lain dan diri sendiri. Rizki yang halal dan berkah sebagai bekal untuk beribadah kepada Allah SWT adalah buah langsung yang dipetik dari hasil usaha itu sendiri.

Pelaku kegiatan ekonomi yang lingkup usahanya mikro, kecil, dan menengah sekalipun dapat dikatakan sebagai entrepreneur. Tidak harus memiliki omset ratusan juta agar disebut entrepreneur. Karena entrepreneur lebih kepada usaha mandiri, proklamator sekaligus presiden pertama Indonesia mengistilahkan dengan berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).

Kemandirian dalam usaha ekonomi merupakan kekuatan tersendiri yang dimiliki rakyat Indonesia. Namun di tengah hegemoni imperialisme dengan sistem monopoli yang sering saja terjadi, kemandirian butuh dukungan pengusaha-pengusaha lainnya yang kemudian bersatu dan kolaborasi sesuai peranannya hingga menciptakan sistem ekonomi yang sesuai dengan demokrasi Indonesia, yaitu: dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Konsep ekonomi gotong-royong tersebut oleh proklamator Moh.Hatta (Bapak Koperasi) disebut dengan koperasi.

UMKM yang lahir dari kelas menengah-bawah (grassroot) memiliki perasaan senasib-sepenanggungan, namun jika pengelolaan manajemen UMKM dilakukan dengan bijak akan melahirkan kekuatan tersendiri bagi bangsa ini. Dengan modal kemandirian, pantang menyerah, kolaboratif, dan optimis merupakan aspek terbentuknya partisipasi dinamis bagi kelompok koperasi maupun UMKM. Kemampuan membangun dari dalam (development from within) akan lebih langgeng dan berkembang secara alami, hal ini telah dibuktikan secara historis dalam perjuangan merebut kemerdekaan.

Hari UMKM Nasional

Digagasnya Hari Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Nasional pertama kalinya saat dilaksanakannya Kongres Nasional UMKM dan Temu Nasional Pendamping (TNP) KUMKM II di Yogyakarta pada tanggal 25 – 26 Mei 2016 silam. TNP-Kongres UMKM II ini diikuti oleh ratusan pendamping koperasi dan UMKM dari seluruh Indonesia. Dalam kongres ini menghasilkan beberapa kesepakatan, diantaranya ialah: Piagam Yogyakarta, Deklarasi Hari UMKM yang diperingati setiap tanggal 12 Agustus setiap tahun, Deklarasi Kode Etik Pendamping, dan Tri Dharma UMKM.

Pemilihan tanggal 12 Agustus dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan kepada Bapak Koperasi Indonesia Moh.Hatta, yang berkat pemikiran beliau tentang ekonomi gotong-royong atau koperasi kala itu bangsa Indonesia (walaupun baru saja merdeka) mampu berdaya saing secara ekonomi dengan bangsa lain terutama melawan imperialisme yang memonopoli hasil kebun milik rakyat. Selain itu, tanggal 12 Agustus dipilih karena bertepatan dengan hari lahirnya Bung Hatta (sapaan akrab Moh.Hatta) yang lahir pada tanggal 12 Agustus 1902.

Eksmud (Ekonomi-Sinergi MTs.Miftahul Ulum Dua), Gerakan Berdikari Guru-Staf MTs.Miftahul Ulum 2

Seperti yang disebut di awal tulisan ini bahwa pemberdayaan ekonomi dapat dilakukan oleh siapapun, tak terkecuali para dewan guru dan staf civitas MTs.Miftahul Ulum 2 Bakid. Di luar aktivitas sebagai pengajar, mereka juga turut menggerakkan ekonomi Indonesia melalui usaha mandiri yang digelutinya.

Beberapa guru menggeluti UMKM yang bergerak di makanan dan minuman (mamin), di antaranya: Fathurahman, S.Pd yang juga bagian dari manajemen Kopontren PP. Miftahul Ulum sekaligus Ketua Asosiasi Forum Kopontren Se-Kabupaten kini mulai mengemas susu sapi asal Senduro dengan beragam rasa yang siap saji dengan merek MILKUNA.

Para guru bahkan ada yang sudah memiliki 2 usaha rintisan, ibarat pepatah mengatakan: jangan simpan semua telur di satu keranjang. Muhammad Faisol Ali, SH selain membuka jasa desain grafis juga memproduksi jajanan pasar yang dijualnya tiap pagi di pasar-pasar tempat ekonomi berputar cepat. Husen, S.Pd.I memproduksi snack di sore hari dan membuka jasa menjahit dibantu anggota keluarga, sedangkan pagi hari mengelola tanaman padi di sawah miliknya. Muhammad Ro’uf, S.Pd membuka toko sembako dan seorang peternak bebek. Danang Satrio P, S.Psi merubah nasi menjadi cemilan krupuk, kontributor artikel untuk beberapa forum media elektronik, dan berkecimpung di crypto currency memanfaatkan teknologi blockchain.

Selain itu, Aris Purnomo, S.Pd membuka jasa perbaikan perangkat elektronik dan jasa las, bekerjasama dengan kerabat memproduksi bakso dan terang bulan, berternak kerbau dan pelopor petani muda di desa tempatnya tinggal. Abdurrahman, S.Pd berdagang sarung kelas premium dan nyambi menanam padi di sekitar kediamannya. Abdul Rozaq, S.Sos memproduksi sabun cuci piring dan membuka jasa las, baru-baru ini membuka warung makan yang diberi nama “Warung Warek”, selain itu juga instruktur drum band dan aransemen musik.

Baca juga : PRAMUKA BERBAKTI TANPA HENTI | MEMPERINGATI HARI PRAMUKA KE-60, 2021

Ada pula M. Hasyim Asy’ari, SH membuka jasa desain grafis yang dikategorikan ekonomi kreatif. Muhammad Ismail, S.Pd memilih menjadi peternak madu selain sebagai pengajar. Abdul Hamid, S.Pd membuka les privat bagi siswa-siswa di sekitar kediamannya sebagai pengisi waktu luangnya. Wiwin Sugianto, S.Pd memproduksi furnitur rumah tangga dengan keahlian tangannya dan membuka toko sembako, juga sebagai petani untuk aktivitas sore harinya. Soleh, S.Pd memanfaatkan relasinya yang banyak, membuka jasa jual-beli smartphone. Akh. Farid, S.Kom membuka jasa pembuatan website dan pembuatan program aplikasi digital baik perusahaan maupun pendidikan.

Usaha kolaborasi pun juga dilakukan oleh civitas akademika ini, yaitu Zainul Arifin, SH berkolaborasi dengan Misbahul Anwar dan staf lainnya membuka jasa konten kreator dan editing video, kolaborasi lainnya bergerak di bidang konveksi dan perlengkapan sekolah dengan merek ‘Santri Tulen’ yang sudah bisa disearch di Shoope, Bukalapak dll.

Kita semua bergerak dalam memajukan kedaulatan ekonomi kerakyatan, bersinergi satu dengan lainnya (kolaborasi) walaupun tetap menjunjung asas berdiri di atas kaki sendiri (berdikari, baca kemandirian), dengan tidak meninggalkan tugas pengabdian sebagai pengajar untuk mewujudkan generasi Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh menyongsong masa emasnya.

Civitas MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid dalam tulisan ini menyampaikan dengan adanya Hari UMKM Nasional, jangan malu untuk bekerja dan berusaha! Karena tiap peluh yang mengucur dan tiap lelah dihadapi akan dicatat sebagai ibadah.

*) Kepala MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *